Standar Operasional Pemilahan

Panduan Pemilahan Sampah Sesuai Standar

Implementasi sistem pemilahan sampah yang benar untuk mendukung proses daur ulang optimal dan compliance terhadap regulasi pengelolaan sampah

Pentingnya Pemilahan Sampah di Sumber

Pemilahan sampah sejak dari sumber merupakan kunci keberhasilan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan

Meningkatkan Tingkat Daur Ulang
Sampah yang terpilah dengan baik meningkatkan material recovery rate hingga 98%, mengurangi kontaminasi, dan mengoptimalkan proses daur ulang.
Mengurangi Beban TPA
Pemilahan yang tepat mengurangi volume sampah ke TPA hingga 70%, memperpanjang umur TPA, dan mengurangi emisi gas metana.
Compliance Regulasi
Memenuhi ketentuan UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Perda yang mewajibkan pemilahan sampah dari sumber.

Fasilitas Pengolahan Sampah TPST Tritih Lor

Proses pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse-Derived Fuel) di TPST Tritih Lor, Jeruklegi, Cilacap - Implementasi teknologi waste-to-energy untuk pengelolaan sampah berkelanjutan

Proses Pengolahan RDF di TPST Tritih Lor
Teknologi pengolahan sampah modern dengan sistem pemilahan otomatis, shredding, dan konversi sampah menjadi bahan bakar alternatif (RDF) dengan nilai kalori tinggi (>4000 kcal/kg). Fasilitas ini berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung program waste-to-energy Kabupaten Cilacap.

Klasifikasi Sampah Sesuai Standar SNI

Pengelompokan sampah berdasarkan karakteristik dan metode pengolahannya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)

Sampah Organik (Degradable)
Sampah yang mudah terurai secara alami melalui proses biologis, dapat diolah menjadi kompos atau biogas.

Contoh Material:

Sisa makanan dan minuman
Kulit buah dan sayuran
Daun, ranting, dan material taman
Kertas tissue dan serbet

⚠️ Petunjuk Penting:

Pisahkan dari material non-organik. Buang dalam wadah tertutup untuk mencegah vektor penyakit. Kumpulkan secara teratur untuk mencegah pembusukan berlebihan.

Sampah Anorganik (Recyclable)
Sampah yang tidak mudah terurai namun memiliki nilai ekonomis dan dapat didaur ulang menjadi produk baru.

Contoh Material:

Plastik (PET, HDPE, PP, dll)
Kertas dan kardus
Logam (aluminium, besi, tembaga)
Kaca dan botol

⚠️ Petunjuk Penting:

Bersihkan dari kontaminan (makanan, cairan). Keringkan sebelum penyimpanan. Pisahkan berdasarkan jenis material untuk memudahkan daur ulang.

Sampah B3 (Hazardous)
Bahan Berbahaya dan Beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, memerlukan pengelolaan khusus berlisensi.

Contoh Material:

Limbah medis (jarum suntik, perban)
Baterai dan aki bekas
Lampu neon dan bohlam CFL
Kemasan pestisida dan kimia

⚠️ Petunjuk Penting:

WAJIB dipisahkan dan diserahkan ke fasilitas berlisensi. Tidak boleh dicampur dengan sampah lain. Simpan dalam wadah khusus berlabel B3.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam implementasi sistem pemilahan sampah

Praktik yang Direkomendasikan

Bersihkan wadah dari sisa makanan sebelum dibuang ke tempat sampah anorganik

Lipat atau hancurkan kardus untuk mengoptimalkan ruang penyimpanan

Pisahkan tutup botol dari botolnya untuk mempermudah proses daur ulang

Gunakan wadah terpisah dan berlabel untuk setiap kategori sampah

Kumpulkan sampah B3 dalam wadah khusus tertutup berlabel

Serahkan sampah B3 ke pengelola berlisensi dari Kementerian LHK

Lakukan pemilahan sejak dari sumber (rumah, kantor, industri)

Praktik yang Harus Dihindari

Mencampur sampah organik, anorganik, dan B3 dalam satu wadah

Membuang sampah B3 bersama sampah rumah tangga biasa

Membuang plastik kotor berminyak tanpa dibersihkan terlebih dahulu

Membiarkan sampah organik menumpuk hingga membusuk

Menuang cairan atau minyak langsung ke tempat sampah padat

Membakar sampah (melanggar regulasi udara bersih)

Mengabaikan simbol daur ulang dan label pada kemasan

Langkah-Langkah Pemilahan

Ikuti panduan sederhana ini untuk memulai pemilahan sampah di rumah atau kantor Anda

1

Siapkan Tempat Sampah Terpisah

Sediakan minimal 3 tempat sampah dengan label: Organik (hijau), Anorganik (kuning), dan B3 (merah).

2

Identifikasi Jenis Sampah

Sebelum membuang, kenali terlebih dahulu apakah sampah tersebut organik, anorganik, atau berbahaya.

3

Bersihkan Sampah Anorganik

Cuci wadah makanan, botol, dan kaleng dari sisa makanan. Keringkan sebelum dibuang.

4

Buang ke Tempat yang Sesuai

Letakkan sampah di tempat yang sudah ditentukan sesuai kategorinya.

5

Buang Sesuai Jadwal

Pastikan sampah dibuang sesuai jadwal pengumpulan untuk menghindari penumpukan.

Materi Edukasi dan SOP

Download panduan lengkap dan SOP pemilahan sampah untuk implementasi di instansi atau perusahaan Anda

Panduan SOP Lengkap
Standar Operasional Prosedur pemilahan sampah sesuai regulasi

2.5 MB

Poster & Signage
Poster edukasi dan signage untuk dipasang di area kerja

1.2 MB

Butuh Training & Implementasi Sistem Pemilahan?

Konsultasikan dengan tim ahli kami untuk training karyawan, implementasi sistem, dan pendampingan compliance